Pages

BONUS KUNJUNGAN ANDA, DAPATKAN SOFTWARE QUICK COUNT DAN ARTIKEL JURUS2 BISNIS PROPERTI TERKINI SECARA GRATIS DISINI !!

First Name:

E-Mail Address:




Jumat, 19 Oktober 2012

Tips Bagi Pengembang Pemula

Dari tahun ke tahun pertumbuhan masyarakat semakin naik, hal ini berimplikasi dengan semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap rumah. Peluang ini membuat sebagian orang ingin menjadi pengembang/developer perumahan. Berbekal ikut training & baca buku, tidak sedikit yang menjadi developer dadakan. Saat ini tumbuhnya pengembang seperti jamur musim hujan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya cluster-cluster kecil, mulai dari 1 atau 2 unit sampai dengan di bawah 20 unit. Namun, tidak semua pengusaha ini bisa sukses, hanya sebagian kecil yang bisa bertahan.

Dibawah ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan bagi seorang pengembang pemula atau yang mau berkiprah menjadi pengembang.


1. Waktu
Waktu merupakan faktor penting untuk sukses tidaknya membangun properti. Usaha apapun, kunci utama adalah fokus. Begitupun jika anda ingin terjun di bisnis ini harus fokus, mulai dari mencari tanah, negosiasi, mengurus perijinan, marketing penjualan, pengelolaan keuangan, pembangunan rumah, pengawasan di lapangan, dimana semuanya tidak mungkin anda wakilkan kepada orang lain. Walo anda punya tim, tetap saja anda harus ambil bagian tugas yang harus anda kerjakan. Jika anda delegasikan semua tugas kepada orang lain, yang ada anda tidak akan berkembang, karena pelajaran terpenting adalah ketika kita berada di lapangan & itu tidak bisa hanya dari cerita atau laporan saja.

2. Kepercayaan
Kepercayaan kepada developer akan sejalan dengan pengalaman. Walaupun anda masih menjadi pengembang baru, tunjukan niat baik anda bahwa anda bukan developer nakal. Buat konsumen nyaman, tunjukan identitas anda, atau kalau memiliki komunitas akan lebih baik, siapa mentor anda atau teman-teman yang bisa dijadikan referensi sehingga konsumen bisa lebih yaqin dengan produk anda. Salah satu yang bisa membuat konsumen percaya yaitu terima DP setelah ada persetujuan KPR dari bank. Atau kalau anda punya dana, bisa dibuatkan rumah contoh.

3. Konsep
Banyak properti murah tidak laku karena tidak memiliki konsep yang jelas. oleh karena itu buatlah konspe perumahan yang akan anda buat, apakah konsep islami, townhouse, mediterania, dll. hal ini akan membuat segmentasi konsumen yang anda bidik.

4. Strategi harga
Banyak developer  properti yang menjual rumah dengan harga per meternya lebih mahal, namun lebih laris. Buatlah unit-unit lebih kecil dan buatlah program cicilan lebih panjang untuk membuat efek psikologis murah di mata konsumen. "Bukan murah yang menang, tapi efek psikologis," katanya.

Pengembang dapat berkorban sedikit dengan menjual murah untuk unit awal atau 2 unit pertama. Saat penjualan telah mencapai 60-70 persen maka biasanya telah balik modal dan  itu merupakan saat tepat untuk menaikkan harga penjualan 10-15 persen. Saat unit telah terjual 90 persen, harga dapat dinaikkan 15 persen namun buatlah program cicilan lebih panjang.
Seperti di green kepayon, harga pertama hanya 235jt, waktu itu lokasi masih tanah kosong, tapi konsumen mau booking, mengapa? karena kami menjanjikan jika dilapangan ada pergerakan pembangunan harga akan kami naikan. Dan tentu saja hal ini kami buktikan, saat ini harga di green kepayon sudah kami naikan 2x, wow pembeli pertama pasti merasa beruntung kan? dan hal ini akan mempengaruhi psikologisnya sehingga dia bisa menjadi marketing berjalan bahwa dia beli rmah di green kepayon belum 3 bulan sudah untung 30jt.

5. Unit Terbatas
Bangunlah properti dengan unit-unit terbatas agar tidak terjadi oversupply dan menjaga agar harga tetap tinggi. Jangan langsung bangun 400 rumah, namun pecah jadi unit-unit kecil seperti per 50 rumah. Jika sudah terjual 30 unit maka pasang iklan terjual 70 persen untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dalam membeli rumah.

6. Area Komersial
Dalam membangun properti harus ada area komersil untuk menarik orang. Tonjolkan fasilitas terdekat baik itu rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, pusat pembelanjaan, akses transportasi sehingga menjadi daya tarik konsumen untuk membeli rumah di perumahan kita.

7. Lokasi
Saat ini lokasi tidak harus di tengah kota karena banyak developer properti sukses mengembangkan properti di pinggiran. Faktor penting adalah aksesibilitas menuju area properti, bangunlah jalan yang lebar agar mempermudah akses masuk. Akses ke stasiun, terminal, atau pusat kota hal ini akan mempermudah calon konsumen untuk mencapai lokasi.

0 komentar:

Posting Komentar