Senin kemarin saya Sengaja “mengistirahatkan” driver yang selama ini setia menemani saya. Setelah jadwal training yang begitu padat saya khawatir ia jatuh sakit. Untuk memulihkan stamina, ia saya bebaskan mengantar saya. Hari itu, saya menggunakan jasa taxi, Blue Bird.
Begitu saya naik taxi sang driver menyapa dengan kata-kata yang lembut dan bahasa tubuh yang mengesankan. Semakin saya ajak ngobrol, saya semakin “jatuh cinta” dengan driver itu. Dalam hati saya bergumam, “Pasti ada sesuatu di dalam diri driver ini sehingga pribadinya begitu mempesona. Saya ingin banyak belajar dengan driver ini.”
Agar punya kesempatan yang lebih luas untuk ngobrol, driver ini saya ajak makan siang di salah satu restoran kesukaan saya di Bogor. Awalnya dia menolak, tetapi setelah saya “paksa” akhirnya ia bersedia menemani saya. Ketika saya tanya mau pesan apa, dia menjawab, “Terserah bapak.” Driver itu saya pesankan menu sama persis dengan pesanan saya: Sate kambing tanpa lemak dan sop kambing, masing-masing satu mangkok.
Sebelum makan saya bertanya, “Tinggal dimana?” Dia menjawab, “Balaraja Tangerang.” “Berapa jam perjalanan ke pool?” sambung saya. Diapun menjawab, “Empat jam.” Saya terkejut, “Hah! Empat jam? Pergi pulang delapan jam. Kenapa gak nginep saja di pool?” Dia segera menjawab, “Saya harus menjaga ibu saya.”
“Menjaga ibu?” batinku. Bagaimana mungkin menjaga ibu, sampai rumah jam 23.30 berangkat kerja jam 03.30 dini hari? Untuk mengurangi rasa penasaran, kemudian saya bertanya lagi, “Bukannya sampai rumah ibu sudah tidur, berangkat ibu belum bangun?”
Dengan agak terbata dia menjawab, “Setiap saya berangkat ibu sudah bangun. Saya hanya ingin mencium tangan ibu setiap pagi sebelum berangkat kerja, sambil berdoa semoga saya bisa membahagiakan ibu.” Jawaban itu menusuk sanubariku, hanya sekedar mencium tangan ibu dan mendoakannya ia rela menempuh perjalanan delapan jam setiap hari. Sayapun ke belakang sejenak menghapus air mata yang mengalir di pipi.
Kemudian saya bertanya lagi, “Apa yang kamu lakukan untuk membahagiakan ibu?” Dengan lembut ia menjawab, “Saya sudah daftarkan umroh di kantor.”
“Maksudnya?” seru saya. Ia menjawab, “Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja, saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor. Bila saya menang, hadiah umroh itu akan saya berikan kepada ibu tercinta.”
Mendengar jawaban itu saya menarik napas panjang. Dengan nada agak bergetar ia melanjutkan, “Setiap hari saya pulang agar bisa mencium tangan ibu dan mendoakannya agar ia bisa pergi umroh. Saya benar-benar ingin membahagiakan ibu saya.” Mendengar jawaban itu, haru dan malu bercampur menjadi satu. Air matapun mengalir deras di pipiku. Malu karena pengorbananku untuk ibuku kalah jauh dengan driver taxi ini.
Bila selama ini saya yang membuat peserta training berkaca-kaca. Hari ini Asep Setiawan, driver taxi itu, yang membuatku menangis tersedu. Dia telah menjadi trainer dalam kehidupanku. Ya, Asep Setiawan telah menjadi trainerku… bukan melalui kata-katanya tetapi melalui tindakannya.
Salam SuksesMulia!
sumber : jamilazzaini.com
BONUS KUNJUNGAN ANDA, DAPATKAN SOFTWARE QUICK COUNT DAN ARTIKEL JURUS2 BISNIS PROPERTI TERKINI SECARA GRATIS DISINI !!
Selasa, 31 Mei 2011
Kamis, 26 Mei 2011
Workshop Property University depok
Ikuti Workshop Jurus Jitu Milyarder Property - Depok 2 & 3 Juli 2011
RAHASIA BISNIS PROPERTI CERDIK ALA OTAK KANAN
pemateri :
profil pembicara
1. Aryodioponegoro
Aryo Diponegoro | Presiden Property University, Owner bbrp perusahaan developer, owner Yuk Bisnis Properti - Milist Developer Properti TERBESAR di Indonesia, Penulis BEST SELLER, Dosen tamu di bbrp universitas
2. Hendri Welas
Owner The Residence Group (Purwokerto)
Membahas :
1. Strategi Memulai Bisnis
2. Instrumen Modal
3. HOT DEAL Lahan (cara-cara mendapatkan lahan hotdeal)
4. Survey Pasar itu Penting
5. Strategi Perencanaan Lahan
6. Strategi Perencanaan Keuangan
7. Strategi Memasarkan Properti
8. Bermain Cash Flow Bisnis
9. Kerjasama Perbankan
10. Mengelola Pembangunan
11. Pajak-pajak dalam Dunia Properti
12. 15 Nasehat Bisnis Developer Properti
Peserta akan di buat perkelompok (masing-masing kelompok 4 sd 5 orng), pada hari kedua langsung action membahas beberapa lokasi dimana lokasi hotdeal sudah di siapkan. Pada hari kedua di haruskan membawa laptop karena akan langsung membahas proyek perkelompok.
Bonus :
1. surat perjanjian dgn pemilik tanah
2. surat perjanjian dgn pemilik modal
3. surat perjanjian dengan konsumen
4. surat perjanjian dengan kntraktor
5. contoh proposal investasi
6. disediakan lahan hot deal dan warm deal dan cool deal untuk simulasi perhitungan
7. dan contoh2 surat lainnya
Tempat : Wisma Makara
Kampus UI Depok, Margonda Raya, Depok
Tanggal : 2 sd 3 juli 2011
Waktu : 09.00 - 17.00
investasi : 3jt - jika daftar sebelum 30 mei 2011 cukup hanya 2jt tinggal 5 seat lagi
cara daftar
transfer ke:
An : Muhammad syamsul farid
BCA : 861 013 2325
Mandiri : 1370006867671
konfirmasi sms ke 08175478689 infokan nama dan nominal slip mohon dibawa sebagai tiket masuk. terimakasih
fasilitas :
1. materi a to z bisnis developer properti
2. modul & CD Materi
3. coffe break & makan siang
4. software quick count & SID Versi Demo
RAHASIA BISNIS PROPERTI CERDIK ALA OTAK KANAN
pemateri :
profil pembicara
1. Aryodioponegoro
Aryo Diponegoro | Presiden Property University, Owner bbrp perusahaan developer, owner Yuk Bisnis Properti - Milist Developer Properti TERBESAR di Indonesia, Penulis BEST SELLER, Dosen tamu di bbrp universitas
2. Hendri Welas
Owner The Residence Group (Purwokerto)
Membahas :
1. Strategi Memulai Bisnis
2. Instrumen Modal
3. HOT DEAL Lahan (cara-cara mendapatkan lahan hotdeal)
4. Survey Pasar itu Penting
5. Strategi Perencanaan Lahan
6. Strategi Perencanaan Keuangan
7. Strategi Memasarkan Properti
8. Bermain Cash Flow Bisnis
9. Kerjasama Perbankan
10. Mengelola Pembangunan
11. Pajak-pajak dalam Dunia Properti
12. 15 Nasehat Bisnis Developer Properti
Peserta akan di buat perkelompok (masing-masing kelompok 4 sd 5 orng), pada hari kedua langsung action membahas beberapa lokasi dimana lokasi hotdeal sudah di siapkan. Pada hari kedua di haruskan membawa laptop karena akan langsung membahas proyek perkelompok.
Bonus :
1. surat perjanjian dgn pemilik tanah
2. surat perjanjian dgn pemilik modal
3. surat perjanjian dengan konsumen
4. surat perjanjian dengan kntraktor
5. contoh proposal investasi
6. disediakan lahan hot deal dan warm deal dan cool deal untuk simulasi perhitungan
7. dan contoh2 surat lainnya
Tempat : Wisma Makara
Kampus UI Depok, Margonda Raya, Depok
Tanggal : 2 sd 3 juli 2011
Waktu : 09.00 - 17.00
investasi : 3jt - jika daftar sebelum 30 mei 2011 cukup hanya 2jt tinggal 5 seat lagi
cara daftar
transfer ke:
An : Muhammad syamsul farid
BCA : 861 013 2325
Mandiri : 1370006867671
konfirmasi sms ke 08175478689 infokan nama dan nominal slip mohon dibawa sebagai tiket masuk. terimakasih
fasilitas :
1. materi a to z bisnis developer properti
2. modul & CD Materi
3. coffe break & makan siang
4. software quick count & SID Versi Demo
Selasa, 24 Mei 2011
Senin, 23 Mei 2011
Taman Minimalis Modern Sederhana 2011
Minggu, 22 Mei 2011
Interior Minimalis Modern Mewah 2011
Kamis, 19 Mei 2011
4 Modal menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)
Inspirasi dari Entrepreneur
Laporan oleh Hayat Mansur
Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.
Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.
Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket?
Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa.
Wimar: Apa bedanya?
Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor.
Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor?
Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa.
Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal?
Bob: Bank hanya untuk menabung saja
Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru.
Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu,
Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting.
Manfaatkan Teknologi
Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil?
Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil.
Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya?
Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit
Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit.
Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat).
Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia?
Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi.
Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang?
Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus.
Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat.
Social Entrepreneur ASHOKA
Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini?
Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan.
Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA?
Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu.
Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989?
Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia.
Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu?
Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus.
Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana?
Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan."
Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu?
Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian,
Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial.
Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA?
Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol?
Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja.
Dampak Perubahan Pemerintah
Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur?
Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa
Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya.
Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka.
sumber : perspektif.net
Laporan oleh Hayat Mansur
Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.
Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.
Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket?
Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa.
Wimar: Apa bedanya?
Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor.
Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor?
Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa.
Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal?
Bob: Bank hanya untuk menabung saja
Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru.
Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu,
- Harus mempunyai kemauan
- Tekad yang bulat
- Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri
Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting.
Manfaatkan Teknologi
Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil?
Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil.
Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya?
Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit
Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit.
Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat).
Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia?
Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi.
Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang?
Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus.
Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat.
Social Entrepreneur ASHOKA
Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini?
Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan.
Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA?
Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu.
Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989?
Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia.
Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu?
Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus.
Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana?
Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan."
Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu?
Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian,
- Apakah idenya itu baru?
- Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan?
- Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik.
Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial.
Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA?
Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol?
Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja.
Dampak Perubahan Pemerintah
Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur?
Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa
Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya.
Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka.
sumber : perspektif.net
Enam Kesalahan dalam Pemasaran
• Terdapat 6 (enam) kesalahan besar dalam memasarkan barang atau jasa yang umum dilakukan oleh pengusaha kecil:
1. Tidak memiliki sebuah rencana pemasaran. Sebagian besar pengusaha kecil adalah “pekerja” (doers) dan bukan “perencana” (planner).
2. Tidak menegaskan perbedaan bisnis yang dilakukannya dengan bisnis yang dilakukan pesaing.
3. Tidak memiliki program rekomendasi pihak ketiga (referrals). Menurut Paul dan Sarah, hampir 45 % perusahaan jasa dipilih pelanggan berdasarkan rekomendasi orang lain.
4. Mengabaikan berkomunikasi dan melakukan pemasaran pada pelanggan yang ada sekarang.
5. Tidak bekerja sama di dalam melayani pelanggan yang sama dengan menyediakan barang atau jasa yang berbeda.
6. Tidak menyadari bahwa mereka itu berada di dalam usaha memasarkan barang atau jasa. Any fool can make soap. It takes a clever man to sell it!
• Bagaimana mengubah kesalahan itu menjadi aktivitas pemasaran yang menguntungkan?
1. Susunlah program pemasaran. Rencanakan program pemasaran Anda dan pasarkan (barang atau jasa) sesuai dengan rencana itu. Rencana pemasaran antara lain meliputi: (1) Memahami pasar dan pesaing Anda; (2) Memahami pelanggan Anda; (3) Pilih ceruk pasar yang bisa didominasi; (4) Mengembangkan pesan pemasaran, yaitu membujuk orang agar bersedia menjadi pelanggan; (5) Memilih media pemasaran, misalnya: surat kabar, radio, televisi, dan pameran; (6) Susunlah tujuan pemasaran dan penjualan; (7) Susunlah anggaran pemasaran.
2. Ciptakan slogan penjualan yang unik (unique selling proposition). Misalnya: Avis Rent a Car “We’re number two. We try harder”; Dominos Pizza “Fresh, hot pizza ini 30 minutes or less” USP memudahkan orang mengingat nama perusahaan. Nama perusahaan mengingatkan pada barang atau jasa yang dijualnya. Barang atau jasa yang mudah diingat (top in mind) besar kemungkinan paling sering dibeli!
3. Mintalah kepada pelanggan Anda atau tokoh berpengaruh untuk memberikan rekomendasi mengenai usaha Anda. Menurut Dun and Bradstreet survey, terdapat dua metode pemasaran yang paling popular di kalangan usaha kecil, yaitu rekomendasi (referrals) dan periklanan (advertising). Referrals atau pemberian rekomendasi itu penting karena rekomendasi biasa berasal dari pihak ketiga yang memiliki pengalaman langsung mendapatkan manfaat (first hand the benefit) dari usaha kecil yang menjadi obyek referensi.
4. Lakukan program pemasaran khusus bagi pelanggan lama. Jangan membuat kesalahan besar dengan melalaikan pelanggan Anda. Anda sudah membayar mahal untuk mendapatkannya. Anda akan membayar lebih mahal jika mengabaikannya. Pelanggan lebih baik daripada pembeli sebab pelanggan adalah pembeli yang datang melakukan transaksi berulangkali.
5. Lakukan Joint Venture Marketing. Joint venture marketing adalah proses pemasaran bersama kepada pelanggan untuk barang/jasa yang saling melengkapi. Common customer merupakan focus perhatian konsep pemasaran bersama. Pelanggan sebuah perusahaan adalah juga pelanggan perusahaan lain yang menjual produk yang berkaitan. Misalnya, pelanggan untuk fitness centers adalah juga pelanggan bagi toko sepatu atlit, toko makanan kesehatan dan toko pakaian olah raga. Jadi, ada kerja sama melayani pelanggan yang sama untuk barang/jasa yang berbeda dan hasilnya, saling menguntungkan.
6. Menyadari bahwa pengusaha kecil itu berada di dalam usaha “memasarkan” barang dan jasa. Salah satu kesalahan besar yang dibuat oleh pengusaha kecil adalah berpikir bahwa mereka berada di dalam usaha memproduksi dan menyalurkan barang dan jasa. Salah! Yang benar adalah pemasaran itu adalah usaha Anda, dan (pemasaran itu) bukan sekedar bagian dari usaha. Jangan: “ pasarkan barang yang bisa Anda produksi. Namun, produksikanlah barang yang bisa Anda pasarkan!” Sekali lagi pusatkan perhatian pada aktivitas pemasaran. Siapa saja bisa membuat sabun, namun diperlukan orang yang cerdas untuk menjualnya.
sumber : Drs. Murdiyono Triwidodo, M.Si.
Drs. H. Sumadi, M.Si.
1. Tidak memiliki sebuah rencana pemasaran. Sebagian besar pengusaha kecil adalah “pekerja” (doers) dan bukan “perencana” (planner).
2. Tidak menegaskan perbedaan bisnis yang dilakukannya dengan bisnis yang dilakukan pesaing.
3. Tidak memiliki program rekomendasi pihak ketiga (referrals). Menurut Paul dan Sarah, hampir 45 % perusahaan jasa dipilih pelanggan berdasarkan rekomendasi orang lain.
4. Mengabaikan berkomunikasi dan melakukan pemasaran pada pelanggan yang ada sekarang.
5. Tidak bekerja sama di dalam melayani pelanggan yang sama dengan menyediakan barang atau jasa yang berbeda.
6. Tidak menyadari bahwa mereka itu berada di dalam usaha memasarkan barang atau jasa. Any fool can make soap. It takes a clever man to sell it!
• Bagaimana mengubah kesalahan itu menjadi aktivitas pemasaran yang menguntungkan?
1. Susunlah program pemasaran. Rencanakan program pemasaran Anda dan pasarkan (barang atau jasa) sesuai dengan rencana itu. Rencana pemasaran antara lain meliputi: (1) Memahami pasar dan pesaing Anda; (2) Memahami pelanggan Anda; (3) Pilih ceruk pasar yang bisa didominasi; (4) Mengembangkan pesan pemasaran, yaitu membujuk orang agar bersedia menjadi pelanggan; (5) Memilih media pemasaran, misalnya: surat kabar, radio, televisi, dan pameran; (6) Susunlah tujuan pemasaran dan penjualan; (7) Susunlah anggaran pemasaran.
2. Ciptakan slogan penjualan yang unik (unique selling proposition). Misalnya: Avis Rent a Car “We’re number two. We try harder”; Dominos Pizza “Fresh, hot pizza ini 30 minutes or less” USP memudahkan orang mengingat nama perusahaan. Nama perusahaan mengingatkan pada barang atau jasa yang dijualnya. Barang atau jasa yang mudah diingat (top in mind) besar kemungkinan paling sering dibeli!
3. Mintalah kepada pelanggan Anda atau tokoh berpengaruh untuk memberikan rekomendasi mengenai usaha Anda. Menurut Dun and Bradstreet survey, terdapat dua metode pemasaran yang paling popular di kalangan usaha kecil, yaitu rekomendasi (referrals) dan periklanan (advertising). Referrals atau pemberian rekomendasi itu penting karena rekomendasi biasa berasal dari pihak ketiga yang memiliki pengalaman langsung mendapatkan manfaat (first hand the benefit) dari usaha kecil yang menjadi obyek referensi.
4. Lakukan program pemasaran khusus bagi pelanggan lama. Jangan membuat kesalahan besar dengan melalaikan pelanggan Anda. Anda sudah membayar mahal untuk mendapatkannya. Anda akan membayar lebih mahal jika mengabaikannya. Pelanggan lebih baik daripada pembeli sebab pelanggan adalah pembeli yang datang melakukan transaksi berulangkali.
5. Lakukan Joint Venture Marketing. Joint venture marketing adalah proses pemasaran bersama kepada pelanggan untuk barang/jasa yang saling melengkapi. Common customer merupakan focus perhatian konsep pemasaran bersama. Pelanggan sebuah perusahaan adalah juga pelanggan perusahaan lain yang menjual produk yang berkaitan. Misalnya, pelanggan untuk fitness centers adalah juga pelanggan bagi toko sepatu atlit, toko makanan kesehatan dan toko pakaian olah raga. Jadi, ada kerja sama melayani pelanggan yang sama untuk barang/jasa yang berbeda dan hasilnya, saling menguntungkan.
6. Menyadari bahwa pengusaha kecil itu berada di dalam usaha “memasarkan” barang dan jasa. Salah satu kesalahan besar yang dibuat oleh pengusaha kecil adalah berpikir bahwa mereka berada di dalam usaha memproduksi dan menyalurkan barang dan jasa. Salah! Yang benar adalah pemasaran itu adalah usaha Anda, dan (pemasaran itu) bukan sekedar bagian dari usaha. Jangan: “ pasarkan barang yang bisa Anda produksi. Namun, produksikanlah barang yang bisa Anda pasarkan!” Sekali lagi pusatkan perhatian pada aktivitas pemasaran. Siapa saja bisa membuat sabun, namun diperlukan orang yang cerdas untuk menjualnya.
sumber : Drs. Murdiyono Triwidodo, M.Si.
Drs. H. Sumadi, M.Si.
Enam Kesalahan Besar dalam Bisnis
Dari seratus perusahaan yang berdiri 50% diantaranya jatuh pada tahun kedua, 80% hilang pada tahun kelima dan 96% tidak bisa merayakan ulang tahun yang kesepuluh. Hanya 4% saja yang bisa lolos menjadi bisnis yang kuat. Mengapa? Karena ternyata banyak pebisnis yang melakukan kesalahan di dalam bisnisnya. “Para pebisnis itu mengira apa yang mereka lakukan itu yang akan membuat bisnisnya bertumbuh dan kuat, tetapi sebaliknya itulah yang membuat bisnisnya tutup,” kata Presiden IIBF, Heppy Trenggono di depan 246 peserta workshop “How to Be Debt Free” di hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat (15/01/2011).
Menurut Heppy, ada enam kesalahan besar di dalam bisnis yang menyebabkan sebuah bisnis tidak berumur panjang :
Pertama, Obsession with the product. Orang menganggap sukses bisnis itu bermula dari produknya. Semakin unik sebuah sebuah produk maka kemungkinan suksesnya semakin besar. “Pernah ada satu orang yang datang kepada saya, Pak Heppy, saya punya sebuah produk yang belum pernah ada di pasaran, namanya sirup jahe. Menurut Bapak apakah produk ini akan meledak? Saya jawab, tergantung…, kalo kamu masukkan dinamit pasti meledak,” kata Heppy yang disambut gerrr para peserta. Faktanya, lanjut Heppy, berapa banyak bisnis yang tutup karena menganggap produk yang unik karena lahir dari sebuah ide bagus. “Mother love her baby, dan pengusahan menyukai produknya” terang Heppy.
Kedua, Speed. Speed tidak sama dengan growth. Speed itu berarti pertumbuhan bisnis tidak diikuti oleh ketrampilan pebisnisnya. Seorang pebisnis itu adalah orang yang ingin segara dibilang sukses, senang dibilang kaya, dan sangat senang dibilang paling pintar dan lain-lain. Karena itu dia ingin membuat usahanya cepat besar dan berkembang. Maka begitu bisnisnya mulai berjalan maka yang ada di pikirannnya adalah segera membuka cabang di mana-mana. “Mulailah kasak-kusuk pinjam sana pinjam sini, bank sana bank sini untuk membuka cabang baru,” kata Heppy. Nah, apa yang terjadi kemudian? Cabang yang berada di mana-mana itu mulai mengalami masalah satu-satu sampai akhirnya tidak terkendali dan akhirnya crash. “Sebuah perusahaan besar itu ibarat kita mengendarai sebuah pesawat F16. Jika kita tidak faham dengan panel-panel yang ada di cockpit maka kemungkinan besarnyapesawat akan crash, atau bahkan tidak bisa terbang sama sekali,” jelas Heppy bertamsil. Heppy menambahkan, banyak pebisnis tergoda untuk segera membuat bisnisnya besar tetapi lupa untuk membuat bisnisnya kuat terlebih dahulu.
Ketiga, Technical Success. Banyak orang mengira bahwa orang yang sangat suka dalam hal masak-memasak akan sukses membuka restoran. Mereka mengira bahwa sukses bisnis itu bermula dari kemampuan teknis yang dimilikinya itu. Faktanya, banyak orang yang sukses berbisnis restoran justru tidak bisa memasak. Bahkan orang yang sangat ahli dalam hal masak-memasak restorannya yang dibangunnya ambruk dan tinggal cerita. Karena apa? karena uang itu tidak dicetak di dapur tetapi di restoran itu sendiri. “Sukses bisnis itu bukan karena kepintaran kita memasak, tetapi bagaimana kita berhubungan dengan pelanggan, membangun tim, mengelola uang dan lain-lain,” ungkap Heppy. Maka Heppy menyarankan jika anda sangat senang memasak jangan membuka restoran karena anda akan berlama-lama di dapur dan lupa mengurus bisnisnya.
Keempat, Irrational exuberance. Terpikat dengan cerita atau terlalu bersemangat dengan sebuah presentasi membuat orang lupa dengan resiko. Padahal banyak yang tidak bisa dilihatnya dalam bisnis yang dipresentasikan Apalagi dia sendiri tidak memiliki kompetensi dalam bisnis yang ditawarkan itu. “Pebisnis pro memutuskan dengan intelektualnya, sementara pebisnis amatir memutuskan dengan emosi. Dan mereka yang banyak kehilangan uangnya adalah mereka yang memutuskan dengan emosinya karena tertarik dengan hal-hal yang menarik perhatiannya,” ungkap Heppy. Orang yang selalu memutuskan bisnis dengan hati, lanjut Heppy, ujung-ujungnya akan sakit hati.
Kelima, Lack of 2nd idea. Sukses masa lalu tidak menjamin sukses masa depan. Orang lupa bahwa costumer berubah, trend berubah, zaman berubah. Namun perubahan itu tidak membuat pebisnis menyesuaikan bisnisnya dengan perubahan. Berapa banyak produk yang dulu merajai pasaran tetapi sekarang tidak kita temukan lagi, karena kekurangan ide untuk menyesuaikan produknya dengan trend perubahan. “Dulu obat sakit kepala yang ada di pasar yang rasanya pahit atau asam, namun kini banyak yang rasa apel rasa strawberry. Yang rasanya asam itu sudah tidak ada lagi dipasaran karena tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan, lack of 2nd idea.” Ungkap Heppy. Bisnis itu kata Heppy, seperti kita naik sepeda, boleh berhenti mendayung tapi jangan lama-lama agar tidak ambruk. Seorang pebisnis harus selalu engage dengan bisnisnya, selalu memberi perhatian pada bisnisnya. Bisnis yang tidak diperhatikan akan menjadi bisnis orang lain.
Keenam, Run out of cash. Banyak bisnis berjatuhan karena kekurangan uang cash. Karena banyak pebisnis tidak bisa membedakan antara cash dan profit. Banyak pebisnis menganggap bisnisnya sudah untung dengan melihat profit yang ada pada laporan keuangannya. “Maka banyak pebisnis yang mengadakan pesta karena perusahaan sudah profit dan insentif langsung dinaikkan,” kata Heppy berseloroh. Profit itu, kata Heppy, promise sedangkan cash adalah settlement, uangnya sudah ditangan. Banyak perusahaan yang sale-nya naik, cabang bertambah tetapi uang cash tidak ada dengan kata lain, OCF (operating cash flow) perusahaan itu selalu dalam keadaan minus. “ Jika OCF perusahaan bapak ibu selalu dalam keadaan minus, artinya you in trouble. Dan satu-satunya alasan perusahaan bapak ibu masih berjalan karena masih ada yang mau memberi hutang,” kata Heppy mengingatkan. Banyak perusahaan yang masih bisa berjalan tanpa profit, tetapi tidak ada perusahaan yang dapat bertahan tanpa cash.
Enam kesalahan dalam bisnis ini adalah bagian pertama dari workshop dua hari “how to be debt free” yang diselanggarakan oleh IIBF Jawa Barat ini. Workshop ini dipandu oleh Coach Nugie Al Afghani dengan pengawasan langsung ketua umum IIBF wilayah Jawa Barat, Riza Zacharias. Pada bagian kedua, materi difokuskan pada masalah hutang. Masalah yang paling banyak dihadapi oleh sebagian besar peserta yang hadir. “Fokus kita adalah bagaimana cara melunasi dan bebas dari hutang. Sebab kalau berhutang tidak usah diajarkan, bapak ibu semua adalah ahlinya,” kata Heppy yang disambut tawa peserta.
sumber : milistdabandung
Rabu, 11 Mei 2011
Menyulap Hobi menjadi Bisnis Yang Menguntungkan
Mungkin anda sudah sering mendengar judul diatas. Ya, banyak sekali pengusaha muda yang sukses dengan mengawali usahanya dari sekedar hobi. Ada yang hobi mengumpulkan barang-barang antik, dan kemudian menjadi pengusaha barang antik. Ada juga yang senang memelihara ikan, kemudian menjadi pengusaha ikan hias bahkan ada ibu rumah tangga yang hobi memasak dan mencoba resep-resep baru kemudian berubah menjadi pengusaha katering terkenal. Hobi memang mudah dilaksanakan. Bahkan kata yang tepat, hobi sulit untuk ditinggalkan. Usaha-usaha yang diawali dari hobi umumnya berubah menjadi kesuksesan. Ini karena mereka mencintai pekerjaannya dan bersemangat untuk terus belajar menyempurnakan kemampuannya.
Tapi tak semua hobi bisa jadi usaha lho, berikut ini ciri-ciri hobi yang dapat dijadikan usaha. Jika ciri-ciri ini ada pada diri anda, maka bersiaplah untuk menjadi pengusaha sukses berikutnya
Istiqomah / terus menerus
Apakah anda memiliki hobi yang tetap menyenangkan walaupun dilaksanakan secara berulang-ulang dan terus menerus? Jika ya, anda telah memiliki satu point untuk menjadikan hobi sebagai usaha. Namun jika anda merasa cepat bosan bila melaksanakan hobi secara terus menerus, maka itu berarti dua indikasi. Yang pertama, itu bukan hobi anda yang kedua anda memang belum bisa menjadikan hobi tersebut sebagai usaha.
Kenapa ciri ini harus ada pada usaha kita? Karena untuk menjadikan hobi sebagai usaha anda dituntut untuk mengejakannya berulang-ulang dan terus menerus. Boleh jadi anda memiliki pelanggan yang berbeda-beda setiap harinya, namun permintaan mereka biasanya hampir sama satu dengan lainnya. Maka kunci pertama menjadikan hobi sebagai usaha adalah sanggup istiqomah atau terus menerus
Berhargakah?
Beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun sebagian yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya, anda harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Apakah ada yang berminat dengan hobi anda atau justru malah sebaliknya hobi anda tak memiliki peminat sama sekali. Jika ini yang terjadi, sebaiknya tidak dipaksakan daripada hasilnya nihil nantinya.
Walau begitu, jika anda memiliki kecintaan yang besar terhadap hobi anda dan kemampuan marketing anda bagus, hobi tersebut masih berpeluang lho dalam memperoleh keuntungan. Mc Donald dulu harus menanggung malu karena ditertawakan orang karena menjual donat yang berhias bahkan ada yang tak memiliki lobang. Tapi sekarang, retailnya sudah menyebar hampir ke seluruh dunia.
Mampu Memotivasi
Apakah hobi anda masih mampu memotivasi anda untuk terus menekuninya hingga 10 – 15 tahun mendatang? Hobi yang menarik biasanya memang bisa memotivasi pelakunya bukan hanya 10-15 tahun tapi seumur hidupnya. Jika anda memiliki hobi seperti ini, satu point lagi anda dapatkan.
Tetap Menarik
Usaha yang akan anda laksanakan haruslah tetap menarik walau telah berlangsung puluhan tahun. Jika anda mulai kehilangan ketertarikan pada hobi anda, maka itu adalah awal dari kebangkrutan bisnis anda. Maka cobalah lihat kembali apakah hobi anda begitu menariknya hingga anda takkan kehilangan kecintaan padanya meski telah ditekuni puluhan tahun. Satu point lagi berhak anda miliki jika hobi tersebut mampu membuat anda tertarik puluhan tahun
Bila anda mendapatkan keempat hal diatas pada hobi anda, maka kenapa menunggu lebih lama lagi, segera matangkan konsep dan mulailah menyulapnya menjadi usaha anda. Mungkin sebagai awal masih berupa usaha sampingan. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya pelanggan anda, bisa jadi usaha sampingan itu mampu menjadi usaha penopang hidup keluarga.
Satu hal yang ingin kami tekankan disini adalah,”Cintailah pekerjaan anda”. Jika anda cinta pada pekerjaan, maka iapun akan ringan dan menyenangkan bagi anda. Semoga Sukses !!
sumber : bisnisukm.com
Tapi tak semua hobi bisa jadi usaha lho, berikut ini ciri-ciri hobi yang dapat dijadikan usaha. Jika ciri-ciri ini ada pada diri anda, maka bersiaplah untuk menjadi pengusaha sukses berikutnya
Istiqomah / terus menerus
Apakah anda memiliki hobi yang tetap menyenangkan walaupun dilaksanakan secara berulang-ulang dan terus menerus? Jika ya, anda telah memiliki satu point untuk menjadikan hobi sebagai usaha. Namun jika anda merasa cepat bosan bila melaksanakan hobi secara terus menerus, maka itu berarti dua indikasi. Yang pertama, itu bukan hobi anda yang kedua anda memang belum bisa menjadikan hobi tersebut sebagai usaha.
Kenapa ciri ini harus ada pada usaha kita? Karena untuk menjadikan hobi sebagai usaha anda dituntut untuk mengejakannya berulang-ulang dan terus menerus. Boleh jadi anda memiliki pelanggan yang berbeda-beda setiap harinya, namun permintaan mereka biasanya hampir sama satu dengan lainnya. Maka kunci pertama menjadikan hobi sebagai usaha adalah sanggup istiqomah atau terus menerus
Berhargakah?
Beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun sebagian yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya, anda harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Apakah ada yang berminat dengan hobi anda atau justru malah sebaliknya hobi anda tak memiliki peminat sama sekali. Jika ini yang terjadi, sebaiknya tidak dipaksakan daripada hasilnya nihil nantinya.
Walau begitu, jika anda memiliki kecintaan yang besar terhadap hobi anda dan kemampuan marketing anda bagus, hobi tersebut masih berpeluang lho dalam memperoleh keuntungan. Mc Donald dulu harus menanggung malu karena ditertawakan orang karena menjual donat yang berhias bahkan ada yang tak memiliki lobang. Tapi sekarang, retailnya sudah menyebar hampir ke seluruh dunia.
Mampu Memotivasi
Apakah hobi anda masih mampu memotivasi anda untuk terus menekuninya hingga 10 – 15 tahun mendatang? Hobi yang menarik biasanya memang bisa memotivasi pelakunya bukan hanya 10-15 tahun tapi seumur hidupnya. Jika anda memiliki hobi seperti ini, satu point lagi anda dapatkan.
Tetap Menarik
Usaha yang akan anda laksanakan haruslah tetap menarik walau telah berlangsung puluhan tahun. Jika anda mulai kehilangan ketertarikan pada hobi anda, maka itu adalah awal dari kebangkrutan bisnis anda. Maka cobalah lihat kembali apakah hobi anda begitu menariknya hingga anda takkan kehilangan kecintaan padanya meski telah ditekuni puluhan tahun. Satu point lagi berhak anda miliki jika hobi tersebut mampu membuat anda tertarik puluhan tahun
Bila anda mendapatkan keempat hal diatas pada hobi anda, maka kenapa menunggu lebih lama lagi, segera matangkan konsep dan mulailah menyulapnya menjadi usaha anda. Mungkin sebagai awal masih berupa usaha sampingan. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya pelanggan anda, bisa jadi usaha sampingan itu mampu menjadi usaha penopang hidup keluarga.
Satu hal yang ingin kami tekankan disini adalah,”Cintailah pekerjaan anda”. Jika anda cinta pada pekerjaan, maka iapun akan ringan dan menyenangkan bagi anda. Semoga Sukses !!
sumber : bisnisukm.com
Yang Harus diperhatikan Dalam Bisnis Kuliner
Bisnis kuliner sama dengan bisnis lainnya, juga butuh proses yang panjang untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa dan kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis ini.
Tidak semua pengusaha kuliner memulai bisnisnya langsung menjadi besar. Sebagian besar justru mengawalinya dari order kecil-kecilan. Karena membuka usaha yang besar perlu modal besar juga. Untuk memulai usaha kuliner kecil2an dan berniat membesarkannya, anda boleh mencoba beberapa tips berikut ini :
Modal
Urusan permodalan sebenarnya juga tidak terlalu berat, dan tidak selalu berupa uang. Hobi juga bisa dijadikan modal untuk usaha, keahlian memasak misalnya, ingat skill anda dalam meramu bumbu akan menjadi salah satu kunci sukses bisnis kuliner anda kelak. Jika memang modal harus berbentuk uang, buat daftar dari yang termahal sampai dengan yang termurah, coret yang tidak bisa dijangkau, sisakan 3 daftar modal terendah dan jadikan itu sebagai target jangka pendek anda.
Jenis Makanan
Tidak perlu muluk-muluk, mulai saja dari jenis makanan yang anda kuasai, misalnya anda piawai membuat kue lumpur berbagai rasa seperti lumpur telor, lumpur daging, lumpur kelapa, lumpur kentang, lumpur pandan dilingkungan sekitar. Nah, kenapa tidak memulai dari jenis makanan itu misalnya.
Terus Mengali Potensi Diri
Kata lainnya adalah terus dan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya sana sini bahkan kepada pakar sekalipun, datang kursus. Terus uji coba sampai ketemua resep yang pas dan sesuai dengan selera orang banyak.
Porsi Pesanan
Menerima pesanan dalam jumlah besar memang membawa semangat diri tetapi yang perlu diingat adalah anda belum bisa mengatur waktu, cara kerja dan cara penyetokan bahan baku, oleh karena itu mulailah dengan menerima porsi pesanan sedikit demi sedikit, dari situ baru anda bisa mengatur manajemen waktu dengan lebih baik pada saat menerima porsi pesanan besar, karena porsi pesanan dalam jumlah besar tidak semudah yang kita kira lho, walaupun tidak menampik bahwa porsi pesanan besar tentu lebih menguntungkan daripada porsi pesanan kecil dan tentunya dengan tidak lupa jangan sampai anda menolak porsi pesanan kecil juga.
Pesanan Rutin
Rajin menawarkan usaha kuliner kita kepada pelanggan kadang bisa membuat bumerang. Buat jadwal penawaran rutin anda kepada pelanggan dengan jarak waktu yang tidak terlalu dekat sehingga tidak membuat bosan pelanggan anda. Jika ini anda lakukan secara rutin maka akan membekas dan berkesan sekali dalam ingatan pelanggan, misalnya oh ya aku perlu snack harus kontak ibu fulan aku perlu jasa catering harus kontak ibu fulan dan seterusnya.
Manajemen Waktu
Pengaturan waktu harus diperhitungkan sejak awal, seperti kapan saat belanja bahan baku, menimbang dan meracik bahan baku, menyimpannya sebelum di olah bahkan sampai pada saat mengolahnya dan mengantarnya tepat waktu sesuai dengan yang sudah dijanjikan. Ingat pemuasan hati pelanggan adalah nomor satu.
Sample Makanan
Menyertakan sample makanan diluar daripada yang telah dipesan merupakan promosi terselubung yang sangat bagus, beritahu pelanggan bahwa itu merupakan bonus pesanan, sehingga di kemudian hari pelanggan dengan mudah memesan karena sudah tahu rasanya.
Trend Terkini
Perkembangan kuliner saat ini pesat sekali, jika anda menawarkan jenis makanan yang itu-itu saja tentu akan membuat bosan para pelanggan dan tidak mungkin pelanggan akan beralih kepada orang lain. Oleh karena itu jangan berhenti belajar dan berkreasi dengan menu-menu baru atau memadu padankan menu lama dengan menu baru.
Nah, anda siap memulai bisnis kuliner ? Kalau iya, segeralah mulai, jangan berpikir lebih jauh, bisa-bisa pikiran anda berubah dan tidak jadi berbisnis kuliner, semoga bermanfaat….
Untuk yang baru mulai, yuk gabung bersama di Kuliner University, untuk milisnya silahkan klik disini yukbisniskuliner@yahoogroups.com
Tidak semua pengusaha kuliner memulai bisnisnya langsung menjadi besar. Sebagian besar justru mengawalinya dari order kecil-kecilan. Karena membuka usaha yang besar perlu modal besar juga. Untuk memulai usaha kuliner kecil2an dan berniat membesarkannya, anda boleh mencoba beberapa tips berikut ini :
Modal
Urusan permodalan sebenarnya juga tidak terlalu berat, dan tidak selalu berupa uang. Hobi juga bisa dijadikan modal untuk usaha, keahlian memasak misalnya, ingat skill anda dalam meramu bumbu akan menjadi salah satu kunci sukses bisnis kuliner anda kelak. Jika memang modal harus berbentuk uang, buat daftar dari yang termahal sampai dengan yang termurah, coret yang tidak bisa dijangkau, sisakan 3 daftar modal terendah dan jadikan itu sebagai target jangka pendek anda.
Jenis Makanan
Tidak perlu muluk-muluk, mulai saja dari jenis makanan yang anda kuasai, misalnya anda piawai membuat kue lumpur berbagai rasa seperti lumpur telor, lumpur daging, lumpur kelapa, lumpur kentang, lumpur pandan dilingkungan sekitar. Nah, kenapa tidak memulai dari jenis makanan itu misalnya.
Terus Mengali Potensi Diri
Kata lainnya adalah terus dan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya sana sini bahkan kepada pakar sekalipun, datang kursus. Terus uji coba sampai ketemua resep yang pas dan sesuai dengan selera orang banyak.
Porsi Pesanan
Menerima pesanan dalam jumlah besar memang membawa semangat diri tetapi yang perlu diingat adalah anda belum bisa mengatur waktu, cara kerja dan cara penyetokan bahan baku, oleh karena itu mulailah dengan menerima porsi pesanan sedikit demi sedikit, dari situ baru anda bisa mengatur manajemen waktu dengan lebih baik pada saat menerima porsi pesanan besar, karena porsi pesanan dalam jumlah besar tidak semudah yang kita kira lho, walaupun tidak menampik bahwa porsi pesanan besar tentu lebih menguntungkan daripada porsi pesanan kecil dan tentunya dengan tidak lupa jangan sampai anda menolak porsi pesanan kecil juga.
Pesanan Rutin
Rajin menawarkan usaha kuliner kita kepada pelanggan kadang bisa membuat bumerang. Buat jadwal penawaran rutin anda kepada pelanggan dengan jarak waktu yang tidak terlalu dekat sehingga tidak membuat bosan pelanggan anda. Jika ini anda lakukan secara rutin maka akan membekas dan berkesan sekali dalam ingatan pelanggan, misalnya oh ya aku perlu snack harus kontak ibu fulan aku perlu jasa catering harus kontak ibu fulan dan seterusnya.
Manajemen Waktu
Pengaturan waktu harus diperhitungkan sejak awal, seperti kapan saat belanja bahan baku, menimbang dan meracik bahan baku, menyimpannya sebelum di olah bahkan sampai pada saat mengolahnya dan mengantarnya tepat waktu sesuai dengan yang sudah dijanjikan. Ingat pemuasan hati pelanggan adalah nomor satu.
Sample Makanan
Menyertakan sample makanan diluar daripada yang telah dipesan merupakan promosi terselubung yang sangat bagus, beritahu pelanggan bahwa itu merupakan bonus pesanan, sehingga di kemudian hari pelanggan dengan mudah memesan karena sudah tahu rasanya.
Trend Terkini
Perkembangan kuliner saat ini pesat sekali, jika anda menawarkan jenis makanan yang itu-itu saja tentu akan membuat bosan para pelanggan dan tidak mungkin pelanggan akan beralih kepada orang lain. Oleh karena itu jangan berhenti belajar dan berkreasi dengan menu-menu baru atau memadu padankan menu lama dengan menu baru.
Nah, anda siap memulai bisnis kuliner ? Kalau iya, segeralah mulai, jangan berpikir lebih jauh, bisa-bisa pikiran anda berubah dan tidak jadi berbisnis kuliner, semoga bermanfaat….
Untuk yang baru mulai, yuk gabung bersama di Kuliner University, untuk milisnya silahkan klik disini yukbisniskuliner@yahoogroups.com
Senin, 09 Mei 2011
Setiap Kemenangan Butuh Kesabaran
Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca
koran...
"Ayah, ayah" kata sang anak...
"Ada apa?" tanya sang ayah.....
"aku capek, sangat capek ... aku capek karena aku belajar mati matian
untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan
menyontek...aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek...
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang
temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! ... aku
capel, sangat capek ...
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan
tanpa harus menabung...aku ingin jajan terus! ...
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak
menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati...
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk
menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap
kepada ku...
aku capek ayah, aku capek menahan diri...aku ingin seperti
mereka...mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah
! .." sang anak mulai menangis...
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil
berkata " anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu",
lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah
jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang...
lalu sang anak pun mulai mengeluh " ayah mau kemana kita?? aku tidak
suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk
duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada
banyak ilalang... aku benci jalan ini ayah" ... sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah,
airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan
pepohonan yang rindang...
"Wwaaaah... tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!" sang
ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang
beralaskan rerumputan hijau.
"Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah" ujar sang ayah, lalu sang
anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
" Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini
begitu indah...?"
" Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?"
" Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi,
padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar
dalam menyusuri jalan itu"
" Ooh... berarti kita orang yang sabar ya yah? Alhamdulillah"
" Nah, akhirnya kau mengerti"
" Mengerti apa? aku tidak mengerti"
" Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap
baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap
kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi...
bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar
saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melewati ilalang dan kau
pun harus sabar saat dikelilingi serangga... dan akhirnya semuanya
terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak
sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh
karena itu bersabarlah anakku"
" Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar "
" Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau
tetap kuat ... begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus
berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi...
ingatlah anakku... ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat
kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri... maka
jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu
sendiri... seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan
istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya... maka kau akan dapati
dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan
untuk berhenti dan pulang... maka kau tau akhirnya kan?"
" Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah
dari telaga ini ... sekarang aku mengerti ... terima kasih ayah , aku
akan tegar saat yang lain terlempar "
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Oleh: Nida Tsaura S
koran...
"Ayah, ayah" kata sang anak...
"Ada apa?" tanya sang ayah.....
"aku capek, sangat capek ... aku capek karena aku belajar mati matian
untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan
menyontek...aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek...
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang
temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! ... aku
capel, sangat capek ...
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan
tanpa harus menabung...aku ingin jajan terus! ...
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak
menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati...
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk
menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap
kepada ku...
aku capek ayah, aku capek menahan diri...aku ingin seperti
mereka...mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah
! .." sang anak mulai menangis...
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil
berkata " anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu",
lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah
jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang...
lalu sang anak pun mulai mengeluh " ayah mau kemana kita?? aku tidak
suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk
duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada
banyak ilalang... aku benci jalan ini ayah" ... sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah,
airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan
pepohonan yang rindang...
"Wwaaaah... tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!" sang
ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang
beralaskan rerumputan hijau.
"Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah" ujar sang ayah, lalu sang
anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
" Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini
begitu indah...?"
" Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?"
" Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi,
padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar
dalam menyusuri jalan itu"
" Ooh... berarti kita orang yang sabar ya yah? Alhamdulillah"
" Nah, akhirnya kau mengerti"
" Mengerti apa? aku tidak mengerti"
" Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap
baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap
kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi...
bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar
saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melewati ilalang dan kau
pun harus sabar saat dikelilingi serangga... dan akhirnya semuanya
terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak
sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh
karena itu bersabarlah anakku"
" Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar "
" Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau
tetap kuat ... begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus
berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi...
ingatlah anakku... ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat
kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri... maka
jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu
sendiri... seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan
istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya... maka kau akan dapati
dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan
untuk berhenti dan pulang... maka kau tau akhirnya kan?"
" Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah
dari telaga ini ... sekarang aku mengerti ... terima kasih ayah , aku
akan tegar saat yang lain terlempar "
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Oleh: Nida Tsaura S
Jumat, 06 Mei 2011
Kamis, 05 Mei 2011
Rumah Minimalis Modern Sederhana 2011
Rabu, 04 Mei 2011
Pola pikir berwirausaha belum berkembang
JAKARTA: Sedikitnya 35 penerima beasiswa wirausaha mengaku persoalan pola pikir (mindset) menjadi penghambat untuk memulai usaha. Karena itu beasiswa yang dilengkapi dengan pelatihan, konsultasi, mentoring dan bantuan pemasaran sangat bermanfaat bagi mereka.
"Kebanyakan beasiswa yang ditujukan pada mahasiswa umumnya mengutamakan nilai Indeks Prestasi (IP) tinggi, penerima dari golongan keluarga prasejarhtera dan persyaratan lainnya. Namun beasiswa wirausaha yang kami terima dari Mien R Uno Foundation (MRUF) tidak membebani kami dengan persyaratan akademik dan status keluarga seperti itu,” kata Dewi Uli, mahasiswa Universitas Andalas, salah satu penerima beasiswa, hari ini.
Usai lolos seleksi sebagai penerima beasiswa wirausaha MRUF, Dewi dan temannya langsung mendapat pelatihan entrepreneurship selama 3 hari di Cipanas, dilanjutkan dengan pembekalan karakter bagi calon entrepreneur oleh Mien R Uno, pakar kepribadian yang menjadi pendiri yayasan ini.
"Kami merasa beruntung menerima jenis beasiswa wirausaha ini karena bukan sekadar menerima fasilitas pembiayaan tapi juga pelatihan, konsultasi, mentoring dan bantuan pemasaran. Teman di kampus yang mendapat beasiswa dari pemerintah dan swasta mengatakan mereka umumnya hanya menerima dana," tambah Dewi yang tengah merintis bisnis online shop.
Penerima beasiswa wirausaha berasal dari IPB, ITB, ITS, UGM, Unand, Unpad dan UI yang menerima Rp400.000 per bulan selama setahun. MRUF bekerja sama dengan Kelompok Salemba Enam (KSE) yang membiayai program beasiswa dan mengutamakan calon entrepreneur yang kreatif dan inovatif bukan melihat nilai akademik tinggi semata.
Tasriandy, mahasiswa dari kampus yang sama mengatakan hal yang senada karena dia yang sudah memiliki usaha kripik ikan, kripik rebung dan kripik daun singkong langsung mendapat bimbingan untuk mengembangkan usahanya.
"Dari entrepreneur Camp yang difasilitasi Young Entrepreneur Academy selama tiga hari pada pekan lalu, saya langsung semangat pulang ke Padang akan menambah variasi produk keripik karena kalau berwirausaha kita harus kreatif dan inovatif. Satu hal yang sangat bermanfaat bagi saya adalah tidak takut gagal lagi,” katanya.
Mien R Uno, pendiri yayasan didampingi Indra Uno sebagai Ketua Yayasan MRUF mengatakan para penerima beasiswa umumnya sudah memiliki usaha atau pernah punya usaha namun gagal.
"Mereka ada yang bisnis kuliner, jualan kue risoles, kripik, bisnis event organizer dan lainnya. Di Hari Pendidikan Nasional kemarin kami membekali mereka pula dengan pendidikan karakter karena modal utama jadi pengusaha sebenarnya harus punya karakter yang bagus," katanya.
Tahun sebelumnya, kata Indra Uno, MRUF juga telah memberikan beasiswa wirausaha kepada 33 mahasiswa dari berbagai kampus. Dari program tahun lalu jumlah peserta yang memiliki usaha baru mencapai 21%. Sedangkan peserta yang mampu meningkatkan usahanya mencapai 30,9%.
Untuk peserta tahun lalu, pihaknya juga membantu pemasaran dengan mengikutsertakan peserta pada pameran-pameran, melakukan pemagangan di UKM yang sudah berjalan dengan baik atau bahkan mereka ditantang untuk menjadi pendamping usaha mikro dalam hal manajemen karena sebagai mahasiswa mereka memiliki bekal ilmu pengetahuan yang lebih baik dari masyarakat yang terjun menjadi pedagang kaki lima dan usaha rumahan lainnya.
"Program sebenarnya sudah berjalan tahun ke tiga, tetapi tahun pertama kami anggap masih uji coba. Dari 33 mahasiswa penerima beasiswa tahun 2010, muncul enam usaha baru sementara yang sudah mengikuti program melaporkan omzet penjualannya meningkat 30%. Hanya 1% yang tidak berani berwirausaha,” tambah Nanang Suryanto, Direktur Eksekutif MRUF.
Yayasan yang pendiriannya diprakarsai Razif H Uno ini memang focus pada pembinaan generasi muda terutama mahasiswa dan para wirausaha muda sektor mikro. Dibantu oleh Indra dan Sandy S Uno, tahun depan yayasan akan menyasar perguruan tinggi negri ataupun swasta dari kampus-kampus yang kurang beruntung dengan kucuran beasiswa terutama dari pemerintah.
“Kami akui PTN papan atas memang sudah banyak dibanjiri dengan beragam beasiswa dari Kemendiknas maupun CSR pihak swasta karena itu kami akan bantu kampus-kampus berkualitas namun kurang mendapat pendanaan. Tujuan kami berkontribusi untuk menciptakan masyarakat mandiri karena itu semua pihak harusnya bisa ikut mendukung langkah-langkah kami ini,” ujar Nanang. (ra)
sumber : http://www.bisnis.com/ekonomi/mikro-ukm/22380-pola-pikir-berwirausaha-belum-berkembang
"Kebanyakan beasiswa yang ditujukan pada mahasiswa umumnya mengutamakan nilai Indeks Prestasi (IP) tinggi, penerima dari golongan keluarga prasejarhtera dan persyaratan lainnya. Namun beasiswa wirausaha yang kami terima dari Mien R Uno Foundation (MRUF) tidak membebani kami dengan persyaratan akademik dan status keluarga seperti itu,” kata Dewi Uli, mahasiswa Universitas Andalas, salah satu penerima beasiswa, hari ini.
Usai lolos seleksi sebagai penerima beasiswa wirausaha MRUF, Dewi dan temannya langsung mendapat pelatihan entrepreneurship selama 3 hari di Cipanas, dilanjutkan dengan pembekalan karakter bagi calon entrepreneur oleh Mien R Uno, pakar kepribadian yang menjadi pendiri yayasan ini.
"Kami merasa beruntung menerima jenis beasiswa wirausaha ini karena bukan sekadar menerima fasilitas pembiayaan tapi juga pelatihan, konsultasi, mentoring dan bantuan pemasaran. Teman di kampus yang mendapat beasiswa dari pemerintah dan swasta mengatakan mereka umumnya hanya menerima dana," tambah Dewi yang tengah merintis bisnis online shop.
Penerima beasiswa wirausaha berasal dari IPB, ITB, ITS, UGM, Unand, Unpad dan UI yang menerima Rp400.000 per bulan selama setahun. MRUF bekerja sama dengan Kelompok Salemba Enam (KSE) yang membiayai program beasiswa dan mengutamakan calon entrepreneur yang kreatif dan inovatif bukan melihat nilai akademik tinggi semata.
Tasriandy, mahasiswa dari kampus yang sama mengatakan hal yang senada karena dia yang sudah memiliki usaha kripik ikan, kripik rebung dan kripik daun singkong langsung mendapat bimbingan untuk mengembangkan usahanya.
"Dari entrepreneur Camp yang difasilitasi Young Entrepreneur Academy selama tiga hari pada pekan lalu, saya langsung semangat pulang ke Padang akan menambah variasi produk keripik karena kalau berwirausaha kita harus kreatif dan inovatif. Satu hal yang sangat bermanfaat bagi saya adalah tidak takut gagal lagi,” katanya.
Mien R Uno, pendiri yayasan didampingi Indra Uno sebagai Ketua Yayasan MRUF mengatakan para penerima beasiswa umumnya sudah memiliki usaha atau pernah punya usaha namun gagal.
"Mereka ada yang bisnis kuliner, jualan kue risoles, kripik, bisnis event organizer dan lainnya. Di Hari Pendidikan Nasional kemarin kami membekali mereka pula dengan pendidikan karakter karena modal utama jadi pengusaha sebenarnya harus punya karakter yang bagus," katanya.
Tahun sebelumnya, kata Indra Uno, MRUF juga telah memberikan beasiswa wirausaha kepada 33 mahasiswa dari berbagai kampus. Dari program tahun lalu jumlah peserta yang memiliki usaha baru mencapai 21%. Sedangkan peserta yang mampu meningkatkan usahanya mencapai 30,9%.
Untuk peserta tahun lalu, pihaknya juga membantu pemasaran dengan mengikutsertakan peserta pada pameran-pameran, melakukan pemagangan di UKM yang sudah berjalan dengan baik atau bahkan mereka ditantang untuk menjadi pendamping usaha mikro dalam hal manajemen karena sebagai mahasiswa mereka memiliki bekal ilmu pengetahuan yang lebih baik dari masyarakat yang terjun menjadi pedagang kaki lima dan usaha rumahan lainnya.
"Program sebenarnya sudah berjalan tahun ke tiga, tetapi tahun pertama kami anggap masih uji coba. Dari 33 mahasiswa penerima beasiswa tahun 2010, muncul enam usaha baru sementara yang sudah mengikuti program melaporkan omzet penjualannya meningkat 30%. Hanya 1% yang tidak berani berwirausaha,” tambah Nanang Suryanto, Direktur Eksekutif MRUF.
Yayasan yang pendiriannya diprakarsai Razif H Uno ini memang focus pada pembinaan generasi muda terutama mahasiswa dan para wirausaha muda sektor mikro. Dibantu oleh Indra dan Sandy S Uno, tahun depan yayasan akan menyasar perguruan tinggi negri ataupun swasta dari kampus-kampus yang kurang beruntung dengan kucuran beasiswa terutama dari pemerintah.
“Kami akui PTN papan atas memang sudah banyak dibanjiri dengan beragam beasiswa dari Kemendiknas maupun CSR pihak swasta karena itu kami akan bantu kampus-kampus berkualitas namun kurang mendapat pendanaan. Tujuan kami berkontribusi untuk menciptakan masyarakat mandiri karena itu semua pihak harusnya bisa ikut mendukung langkah-langkah kami ini,” ujar Nanang. (ra)
sumber : http://www.bisnis.com/ekonomi/mikro-ukm/22380-pola-pikir-berwirausaha-belum-berkembang
Apakah Saya Cocok Jadi Entrepreneur ?? Jawablah Pertanyaan ini !
Cukup jawab YA atau TIDAK saja
1. Saya berkemauan keras
2. Saya punya alasan yang sangat kuat
3. Saya suka tantangan
4. Saya lebih suka bertindak ketimbang berteori
5. Saya bertanggung jawab penuh terhadap diri dan keluarga
6. Saya tidak suka diperintah dan diawasi
7. Saya suka belajar dari kesalahan
8. Saya suka mengambil inisiatif
9. Saya berpikiran terbuka (open minded)
10. Saya mudah beradaptasi dan bekerja sama dengan orang lain
12. Saya punya ide-ide baru
13. Saya selalu melaksanakan keputusan yang telah dibuat
14. Saya selalu melihat masalah sebagai tantangan
15. Saya suka mempelajari hal-hal baru
16. Saya berani mengambil risiko
17. Saya suka mengikuti intuisi (kata hati)
18. Saya tidak peduli dengan pendapat negatif orang lain
19. Saya selalu ingin tahu
20. Saya ulet, gigih, tidak mudah menyerah
21. Saya dapat menguasai emosi
22. Saya percaya akan diri sendiri
23. Saya punya keyakinan yang kuat
24. Saya punya impian yang jelas
25. Saya bersedia menunda kenikmatan dan berkorban untuk mengejar impian
26. Saya punya model yang menjadi inspirasi
27. Saya suka bekerja keras
28. Saya mandiri, tidak suka bergantung kepada orang lain
29. Saya selalu berpikir positif
30. Saya percaya dengan takdir Tuhan bahwa saya dilahirkan untuk jadi pemenang
Nilai:
Jika anda menjawab YA sebanyak:
- 26 atau lebih, artinya punya peluang jadi entrepreneur sukses di atas rata-rata
- 21 sampai 25, anda berpeluang jadi entrepreneur sukses dan financially free
- 15 sampai 20, masih bisa jadi entrepreneur sedang-sedang saja
- Di bawah 15: wah, kayaknya anda nggak cocok jadi entrepreneur nih.
Sumber: Kompilasi dari berbagai sumber
1. Saya berkemauan keras
2. Saya punya alasan yang sangat kuat
3. Saya suka tantangan
4. Saya lebih suka bertindak ketimbang berteori
5. Saya bertanggung jawab penuh terhadap diri dan keluarga
6. Saya tidak suka diperintah dan diawasi
7. Saya suka belajar dari kesalahan
8. Saya suka mengambil inisiatif
9. Saya berpikiran terbuka (open minded)
10. Saya mudah beradaptasi dan bekerja sama dengan orang lain
12. Saya punya ide-ide baru
13. Saya selalu melaksanakan keputusan yang telah dibuat
14. Saya selalu melihat masalah sebagai tantangan
15. Saya suka mempelajari hal-hal baru
16. Saya berani mengambil risiko
17. Saya suka mengikuti intuisi (kata hati)
18. Saya tidak peduli dengan pendapat negatif orang lain
19. Saya selalu ingin tahu
20. Saya ulet, gigih, tidak mudah menyerah
21. Saya dapat menguasai emosi
22. Saya percaya akan diri sendiri
23. Saya punya keyakinan yang kuat
24. Saya punya impian yang jelas
25. Saya bersedia menunda kenikmatan dan berkorban untuk mengejar impian
26. Saya punya model yang menjadi inspirasi
27. Saya suka bekerja keras
28. Saya mandiri, tidak suka bergantung kepada orang lain
29. Saya selalu berpikir positif
30. Saya percaya dengan takdir Tuhan bahwa saya dilahirkan untuk jadi pemenang
Nilai:
Jika anda menjawab YA sebanyak:
- 26 atau lebih, artinya punya peluang jadi entrepreneur sukses di atas rata-rata
- 21 sampai 25, anda berpeluang jadi entrepreneur sukses dan financially free
- 15 sampai 20, masih bisa jadi entrepreneur sedang-sedang saja
- Di bawah 15: wah, kayaknya anda nggak cocok jadi entrepreneur nih.
Sumber: Kompilasi dari berbagai sumber
Senin, 02 Mei 2011
Sedapnya Bisnis Kuliner With Kuliner University Depok
Bisnis kuliner adalah bisnis yang tidak mengenal krisis ... Bisa dimulai...dengan modal kecil...dan potensi bisnis yang cukup menggiurkan...
Anda Mau bermain di bisnis kuliner ??
Ikuti Seminar " Sedapnya Bisnis Kuliner " with Kuliner University Depok
Pembicara : KUWAT SUBARDJA
- owner 36 cabang Japanese Resto Ichi Bento
- owner 15 outlet Dapur Bebek
- Owner 15 Cabang Joss Chicken
Tanggal : Minggu 29 Mei 2011
Waktu : Pkl. 13.30 sd 16.30 WIB
Tempat : Auditorium Fakultas Tehnik UI Kampus UI Depok
Informasi & Pendaftaran:
Transfer ke rek An : Muhammad syamsul farid
BCA : 861 013 2325
Mandiri : 1370006867671
konfirmasi sms ke 0877 21050 5373 infokan nama dan nominal slip mohon dibawa sebagai tiket masuk.
htm : umum Rp. 150 rb. mhs Rp.100 rb (hari H : 200rb)
Info : 087721505373/ 085643685169
Anda Mau bermain di bisnis kuliner ??
Ikuti Seminar " Sedapnya Bisnis Kuliner " with Kuliner University Depok
Pembicara : KUWAT SUBARDJA
- owner 36 cabang Japanese Resto Ichi Bento
- owner 15 outlet Dapur Bebek
- Owner 15 Cabang Joss Chicken
Tanggal : Minggu 29 Mei 2011
Waktu : Pkl. 13.30 sd 16.30 WIB
Tempat : Auditorium Fakultas Tehnik UI Kampus UI Depok
Informasi & Pendaftaran:
Transfer ke rek An : Muhammad syamsul farid
BCA : 861 013 2325
Mandiri : 1370006867671
konfirmasi sms ke 0877 21050 5373 infokan nama dan nominal slip mohon dibawa sebagai tiket masuk.
htm : umum Rp. 150 rb. mhs Rp.100 rb (hari H : 200rb)
Info : 087721505373/ 085643685169
Langganan:
Postingan (Atom)