Pages

BONUS KUNJUNGAN ANDA, DAPATKAN SOFTWARE QUICK COUNT DAN ARTIKEL JURUS2 BISNIS PROPERTI TERKINI SECARA GRATIS DISINI !!

First Name:

E-Mail Address:




Selasa, 18 Mei 2010

Indahnya Perbedaan, Refleksi 2 tahun Pasca Lulus jadi Mahasiswa UPI

Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang saling mengingatkan dalam kebenaran dn ketakwaan. (QS. Al Ashr )
19 April 2006 merupakan salah satu hari bersejarah bagi saya, karena hri itu tepat i diwisuda jadi S1 dan status mahasiswa pun berganti. Berbagai rasa i rasakan, antara senang, sedih, bingung, dan bangga. Kenapa ?? senang karena akhirnya bisa merasakan yang namanya wisuda pake baju toga di foto bareng keluarga & melihat senyum orang tua & orang-orang tercinta. Sedih karena akan meninggakan kampus tercinta, saudara seperjuangan dan adik-adik dengan segudang amanah yang harus mereka selesaikn. Bingung, abis lulus ngapain ya ??? hee... klasik banget ya. Terus kl bangga, karena i bisa menyelesaikan semua amanah akademik dengan baik & bisa membuat ortu tersenyum lega melihat ananya wisuda. Tidak selang lama lulus dr kampus, akhirnya i memutuskan untuk pindah ke pamulang bantuin kaka sekaligus cari pegalaman jadi guru privat & TPA. Hal ini hanya berjalan selama 3 bulan setelah itu i pindah dan dapet kerjaan di DT Bandung sebaga fasilitator Babysitter. Banyak ilmu yang i perleh terkiat dengan persiapan kita sebagai seorang ibu, mulai dari perkembangan anak, psikologi rumah, cara mengurus bayi dan balita dan subhanallah banyak juga kasus baby sitter dengan majikannya. Selama pelathan ini banyak perbedaan yang muncul, tapi disni kami berusaha menjadi tim yang kompak untuk mengelola peserta supaya mereka nyaman dan betah mengikuti program pelatihan ini.

Selesai jadi fasilitator, syawal 1428 i dapat tawaran untu kerja di perusahaan konsultan di jakarta. Awalnya belm terbayang tugasnya apa, but ga ada salahnya kita coba. Akhirnya 1 november 2006 resmilah i jadi karyawan di SEM Institute perusahaan konsultan managemen strategis. Dimana perusahaan ini merpakan konsultan independen yang tugasnya melakukan riset atau penelitian untuk mengukur kinerrja sebuah instansi.
Klien kami pun mulai dri Bank Indonesia, Pemda DKI, Bank mandiri, dan lembaga-lembaga lainnya. Selama di SEM banyak suka duka yang i jalani, dan perbedaan tentunya bukan hal yang tidak mungkin. Tapi kembali di sini kita mulai mengerti tugas masing-masng, akan hak dan kewajiban masing-masing, sehingga semua tugas dapat dikerjakan dengan baik. Bahkan i rasakan di SEM ini seperti keluarga kedua, banyak hal yang i dapatkan bukan sekedar jadi seorang karyawan. Tapi senyaman mungkin kondisi di kantor, tetap jiwa ini tdk bisa dipungkiri ada rasa yang belum bisa menemukan kenyamanan. Dan hal ini tidak bisa i dapatkan di SEM. Akhirnya tepat 1 Agustus 2008 i memutuskan resign jadi karyawan dan mulailah bergabung bersama teman-teman yang punya cita-cita sama yaitu jadi pengusaha di EInvest Institute.
EInvest Institute lahir bukan karena satu atau dua orang,melainka karena ada campur tangan banyak orang, mungkin sekitar 20 orang pendiri EI. Di awali dengan visi dan misi yang sama kami semua bergerak dengan semangat untuk mewujudkan impian untuk hidup lebih baik dan tentunya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Akhirnya lahirlah EI sebagai sebuah lembaga pelatihan entrepreneur dan invetasi suatu wadah bagi temen-temen yang mau jadi pengusaha and mengembangkan usahanya. Tentunya dengan banyaknya kepala di EI memang banyak sekali perbedaan tapi karena kita punya visi yang sama kami bisa terus bertahan dan terus bergerak. Perbedaan yang ada kami jadikan kekuatan dan latihan untuk saling memahami dan bertoleransi atas perbedaan yang ada.
Seiring dengan berjalannya waktu, sifat masing-masing mulai terlihat, masalah demi masalah timbul, gesekan sesama personil mulai terlihat. Seperti kata pepatah semakin besar pohon maka akan semakin besar anginnya. masalah demi masalah pun muncul dan semakin terliht mana yang bertahan dan tidak. Temen - temen yang mmerasakan masalah ini berat dan sudah berubah visinya satu persatu berguguran. Kembali perbedaan yang di angkat, terlalu banyak perbedaan sehingga menyebabkan banyak gesekan dan yang tidak kuat akan keluar dengan sendirinya.

Jumat, 14 Mei 2010

Bisnis Developer Property Mulai Darimana ya ??

Semangat Pagi :)
Bisnis property memang bukan bisnis yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa kita praktekan. Begitupun menjadi developer. Tulisan ini lahir karena banyak yang masuk konsultasi dan pertanyaan dari teman-teman yang sudah ikut training jadi developer tapi bingung mau mengawali darimana. Alhasil dari beberapa perbincangan saya putuskan untuk menuliskan sedikit pengalaman kami ketika memulai di bisnis developer ini.
Pertama, kunci ketika kita memutuskan untuk terjun di bisnis adalah mindset. Kenapa ? karena hal ini akan berpengaruh terhadap aktifitas dan keputusan-keputusan yang akan kita ambil ke depannya. Tidak sedikit teman-teman kami yang kalau dilihat dari segi faslitas dan kondisi sudah mendukung untuk action jadi developer, tapi mereka ternyata belum berani juga malah dengan kata lain bingung mulai dari mana? Hal ini bisa disebabkan karena polapikirnya mash kiri banget. Jadi terlalu banyak yang dipikirkan dengan segala macam kemungkinan sehingga menyebabkan seseorang tidak melangkah lebih jauh.
Oleh karena itu yang pertama kali harus kita ubah adalah cara berpikir kita. Kita harus mensettng bahwa kita akan berubah menjadi seorang pengusaha/pebisnis dimana cara berpikir kita pun harus mulai berpikir layaknya seorang pebisnis. Bagaimana caranya ?

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merubah mindset kita yaitu dengan membaca buku-buku motivasi pengusaha, bergaul dengan teman-teman yang satu visi untuk menjadi pengusaha, pelajari dan catat pengalaman pengusaha2 yang sudah sukses. dan buat kata-kata yang dapat memotivasi kita untuk menjadi pengusaha. Lengkapi dengan mengikuti seminar-seminar yang akan memberkan pencerahan ttg wirausaha, sehingga hal ini akan menjadikan charge semangat menjadi pengusaha.
Setelah mindset kita berubah, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menjadi developer, mulai cari data-data tanah. Fokus pada lokasi yang di inginkan. Sedikit tips untuk mencari lokasi adalah coba posisikan anda sebagai konsumen, ingin lokasi dimana, tanahnya seperti apa, sehingga ketika kita melihat sebuah lokasi, tanyakan pada diri sendiri kira-kira kalau saya buat rumah disini mau ga?
Ketiga, setelah tanah sudah ok, cek surat-suratnya SHM or bukan, usahakan cari tanah yang SHM untuk mempermudah pengurusanya. Kemudian hitung panjang & lebarnya, kira-kira bisa dijadikan berapa rumah denga type berapa. Hal ini harus dilengkapi dengan analisis pasar. Maksudnya analisis pesaing yang sudah ada, dengan meminta brosur dan berkeliling melihat-melihat lokas perumahan yang sudah ada. Hal ini untuk menentukan type rumah dan harga rumah yang akan kita jual. Jangan sampai harga rumah yang kita jual terlalu mahal atau terlalu murah.
Selanjutnya, mulai buat siteplan dan tentukan harga jual rumah. Setelah semua ok, buat brosur dan mulailah pasarkan. Sambil berjalan tes pasar, carilah info untuk perizinan dan perbankan.

Selasa, 04 Mei 2010

Lima Kesalahan dalam Meminta

Manusia sangat memerlukan sandaran yang dapat memberkan kekuatan kepada dirinya pada saat dia lemah, ketika segala kekuatan di luar dirinya tidak mampu lagi menopang dan menunjang dirinya, di waktu semua jalan keluar serasa tertutup baginya.
Pada saat seperti itu tiada jalan lain bagi manusia untuk dapat menentramkan diri, menenangkan hati, dan menjernihkan pikirannya, selain hanya mengadukan nasb dan keadaan kepada-Nya, yang Mahamutlak mengatur dan menentukan jalan hidupnya. Dan jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya yaitu dengan meminta, memohon, dan berdoa. Meminta dan berdoa itu berfungsi sebagai sarana pengaduan manusia yang tengah tercekam oleh kemelut, kesusahan, dan penderitaan. Meminta tidak semata-mata dmaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Allah agar Dia melepaskan kita dari kesulitan dan penderitaan. Tetapi meminta juga sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan diri kita, sehingga dapat melakukan segala tugas yang kita emban dengan baik dan berhasil.

Untuk mencapai maksud ini, kita tidak dapat bersandar pada diri sendiri atau pertolongan sesama manusia, sebab rintangan yang kita hadapi ternyata jauh lebih besar dari kekuatan yang kita miliki dan kekuatan manusia secara keseluruhan. Sayangnya permintaan dan doa kita kepada Allah serngkali tidak berfungsi sebagaimana mestinya, padahal kita merasa telah melakukannya di banyak waktu dan kesempatan. Mungkin penyebabnya, krena kita telah melakukan banyak kesalahan di saat meminta. Dan kesalahan-kesalahan itu luput kita kenali sehingga haslnya jauh dari harapan. Mari kita mengenali sebagian kesalahan-kesalahan itu, lima diantaranya sebagai berikut :
1. Tidak sabar menunggu jawaban
2. Setengah hati dan tidak bersungguh-sungguh
3. Cepat Bosan dan merasa cukup dengan yang telah dilakukan
4. Pesimis dan berburuk sangka
5. Meminta ketika sedang perlu saja

Menata Kembali Cara Kita Meminta Kepada Allah

 id=
"Cepatnya doa dikabulkan menuntut keihklasan dan pujian yang berlang kali, serta terus menerus meminta kepada Allah swt." (Ubaidillah Al Jazari)
Meminta kepada ALlah adalah kebutuhan kita, begitupun perhatian Allah kepada pentingnya meminta, jauh lebih besar ketimbang perhatian manusia sendiri akan perlunya meminta kepada-Nya. Padahal yang perlu itu kita sebagai manusia, tapi terkadang kita sering merasa mampu dan tidak ada yg perlu di minta. Hemmm itulah sombongnya manusia. Padahal yang miskin itu manusia, sedang Allah Mahakaya. Di dalam hadist kudsi di jelaskan bahwa " Tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa, tidak juga pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal. Akan dikabulkan permintaan itu di dunia, atau akan disimpankan untuknya di akhirat, atau dia dijauhkan dari kejahatan senilai degan apa yang dia minta." Para sahabat berkata : "Kalau begitu kita banyak-banyak meminta ya Rasulullah," Rasulullah menjawab : "Allah (memiliki) lebih banyak"
Sebenarnya apa sih yang kita minta ??? Pada dasarnya ada 3 hal yang harus kita minta kepada-Nya, yaitu :

pertama : terkait kesudahan dan akhir hidup kita
kedua : terkait perjalanan hidup kita menuju kesudahan
ketiga, terkait sarana yang kita perlukan selama perjalanan hidup kita menuju kesudahan itu.

Ketiga kategori di atas harus kita minta smuanya. Jangan sampai hanya meminta salah satu dan meninggalkan yang lainnya. Ada orang yang meminta kesudahan yang baik, tetapi sepanjang perjalananya tidak menjalani hidup dengan baik, yang bisa mengantarkannya kepada kebaikan. Ini seperti orang yang memimpikan akan pergi ke suatu tempat yang menyenangkan, tetapi setia kali keinginannya datang, ia tidak pernah mengayunkan kakinya , tidak pernah beranjak dari rumahnya, ia hanya menikmati harapan itu sebagai mimpi saja.
Ia tidak mau meminta bagaimana bisa melakukan perbuatan baik yang bisa mengantarkannya ke tujuan itu. Ibarat pepatah, tidak ada yang tidak mau ke syurga, tapi dari semua yang mau itu, tidak semua berjalan menuju ke sana.
Ada orang yang hanya meminta agar perjalanan hidupnya sukses, tetapi ia tidak meminta kesudahan yang baik, akhirat yang baik., tidak meminta hidayah. Ini seperti firman Allah "Maka diantara kalian manusia ada orang yang mendo'a : Ya tuhan kami, berlah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya bahagian (yg menyenangkan di akhirat). Orang-orang seperti ini biasanya cukup puas menjalani hidup apa adanya. Yang penting hidup.
Ada orang yang hanya meminta sarana-sarana hidup. Ia minta di ber rizki yang banyak. Dberi kesenangan duni. Tetapi tidak bisa menggunakannya dengan baik. Akhirnya sarana yang melimpah itu tidak mengantarkannya kepada kesudahan yang baik dan di ridhai Allah.
Salah satu doa yang mengumpulkan semua itu seperti dalam firman Allah : " dan di antara mereka ada orang yang berdoa : Ya Tuhan Kami, berlah kami kebaikan d dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
Allah menyuruh kita meminta kepada-Nya.Ia pasti memberi. Kita hanya perlu memahami apa yang seharusnya kita pinta, lalu mengajukannya kepada Allah dengan cara yang benar.
so ... sudhkah kita meminta ??


sumber : tarbawipress