19 April 2006 merupakan salah satu hari bersejarah bagi saya, karena hri itu tepat i diwisuda jadi S1 dan status mahasiswa pun berganti. Berbagai rasa i rasakan, antara senang, sedih, bingung, dan bangga. Kenapa ?? senang karena akhirnya bisa merasakan yang namanya wisuda pake baju toga di foto bareng keluarga & melihat senyum orang tua & orang-orang tercinta. Sedih karena akan meninggakan kampus tercinta, saudara seperjuangan dan adik-adik dengan segudang amanah yang harus mereka selesaikn. Bingung, abis lulus ngapain ya ??? hee... klasik banget ya. Terus kl bangga, karena i bisa menyelesaikan semua amanah akademik dengan baik & bisa membuat ortu tersenyum lega melihat ananya wisuda. Tidak selang lama lulus dr kampus, akhirnya i memutuskan untuk pindah ke pamulang bantuin kaka sekaligus cari pegalaman jadi guru privat & TPA. Hal ini hanya berjalan selama 3 bulan setelah itu i pindah dan dapet kerjaan di DT Bandung sebaga fasilitator Babysitter. Banyak ilmu yang i perleh terkiat dengan persiapan kita sebagai seorang ibu, mulai dari perkembangan anak, psikologi rumah, cara mengurus bayi dan balita dan subhanallah banyak juga kasus baby sitter dengan majikannya. Selama pelathan ini banyak perbedaan yang muncul, tapi disni kami berusaha menjadi tim yang kompak untuk mengelola peserta supaya mereka nyaman dan betah mengikuti program pelatihan ini.
Selesai jadi fasilitator, syawal 1428 i dapat tawaran untu kerja di perusahaan konsultan di jakarta. Awalnya belm terbayang tugasnya apa, but ga ada salahnya kita coba. Akhirnya 1 november 2006 resmilah i jadi karyawan di SEM Institute perusahaan konsultan managemen strategis. Dimana perusahaan ini merpakan konsultan independen yang tugasnya melakukan riset atau penelitian untuk mengukur kinerrja sebuah instansi.
Klien kami pun mulai dri Bank Indonesia, Pemda DKI, Bank mandiri, dan lembaga-lembaga lainnya. Selama di SEM banyak suka duka yang i jalani, dan perbedaan tentunya bukan hal yang tidak mungkin. Tapi kembali di sini kita mulai mengerti tugas masing-masng, akan hak dan kewajiban masing-masing, sehingga semua tugas dapat dikerjakan dengan baik. Bahkan i rasakan di SEM ini seperti keluarga kedua, banyak hal yang i dapatkan bukan sekedar jadi seorang karyawan. Tapi senyaman mungkin kondisi di kantor, tetap jiwa ini tdk bisa dipungkiri ada rasa yang belum bisa menemukan kenyamanan. Dan hal ini tidak bisa i dapatkan di SEM. Akhirnya tepat 1 Agustus 2008 i memutuskan resign jadi karyawan dan mulailah bergabung bersama teman-teman yang punya cita-cita sama yaitu jadi pengusaha di EInvest Institute.
EInvest Institute lahir bukan karena satu atau dua orang,melainka karena ada campur tangan banyak orang, mungkin sekitar 20 orang pendiri EI. Di awali dengan visi dan misi yang sama kami semua bergerak dengan semangat untuk mewujudkan impian untuk hidup lebih baik dan tentunya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Akhirnya lahirlah EI sebagai sebuah lembaga pelatihan entrepreneur dan invetasi suatu wadah bagi temen-temen yang mau jadi pengusaha and mengembangkan usahanya. Tentunya dengan banyaknya kepala di EI memang banyak sekali perbedaan tapi karena kita punya visi yang sama kami bisa terus bertahan dan terus bergerak. Perbedaan yang ada kami jadikan kekuatan dan latihan untuk saling memahami dan bertoleransi atas perbedaan yang ada.
Seiring dengan berjalannya waktu, sifat masing-masing mulai terlihat, masalah demi masalah timbul, gesekan sesama personil mulai terlihat. Seperti kata pepatah semakin besar pohon maka akan semakin besar anginnya. masalah demi masalah pun muncul dan semakin terliht mana yang bertahan dan tidak. Temen - temen yang mmerasakan masalah ini berat dan sudah berubah visinya satu persatu berguguran. Kembali perbedaan yang di angkat, terlalu banyak perbedaan sehingga menyebabkan banyak gesekan dan yang tidak kuat akan keluar dengan sendirinya.