Kali ini i pengen ngebahas ttg pengusaha dan karyawan, yg jelas ga ada maksud lho berpihak salah satu lho. Di sini i hanya ingin share aja, mudah-mudahan bisa jd bahan masukan untuk tmn2 yg sedang bingung antara jd karyawan atau pengusaha. Yuk kita mulai ...
Judulnya sengaja i tulis antara pengusaha dan karyawan, krn memang disini i ingin bahas fokus ttg kedua profesi ini. mungkin terlihat agak aneh, tapi inilah sebenarnya realita yang harus diterima. Pernahkah kita berpikir mengapa para entrepreneur lebih sukses daripada karyawan.
Kalau kita lihat dari pendidikan, entrepreneur kalah dibandingkan dengan karyawan yang lulusan sarjana, doktor, bahkan sampai profesor. mungkin kita mengira bahwa mereka banyak uanglah, dapat warisanlah, atau ketiban rejekilah dan berbagai macam alasan lainnya. kalau kita lihat ke belakang banyak para entrepreneur yang sukses tanpa modal atau bermula dari nol alias gak punya apa2.
contoh : om bob sadino, purdie E Candra (suhu saya), Aa Gym, Andri Wongso, dll
contoh luar : Bill gates, Michael dell, Kolonel sanders, soijiro honda dll.
satu pertanyaan yg menarik, kenapa mereka semua bisa sukses?
Jawabannya singkatnya karena bakat (kl bahasa sunda) maksudnya bakat ku butuh (ref: krn kebutuhan) he .. hee just kidding atau ada istilah lain "kefefet" :)
Sebetulnya ga salah2 amat alasan di atas, tp yg paling penting adalah karena mereka punya IMPIAN. dan mereka tahu dengan impian dan keyakinan yang mereka miliki pasti suatu saat akan terwujud.
Kayaknya belum pernah ada ceritanya yang menyatakan orang terkaya di dunia adalah menjadi karyawan. Kalaupun sepertinya patut dipertanyakan ??? bukan maksud berpikir negatif lho ...
pernahkah kita berpikir mengapa para pejabat2 pemerintah banyak yang melakukan korupsi???
padahal kalo kita amati gaji mereka jauh lebih besar dibandingkan dengan karyawan lainnya. satu jawaban yang pasti karena mereka butuh uang lebih.
Karena jika melihat jaman sekarang gaya hidup yang semakin glamor, mengharuskan mereka mengikuti perubahan jaman yang makin hari kian menggila. mereka tidak lebih seorang karyawan yang hanya mendapat kesempatan menikmati jabatan yang lebih baik dan enak.
Secara prinsip jika kita menjadi karyawan ya intinya harus nerima, gak usah neko2 memang itulah kodrat jadi karyawan. betapapun tingginya gaji karyawan mereka tidak akan pernah merasa cukup dengan gaji tersebut, selalu saja menginginkan lebih. padahal kebutuhan hidup kian meningkat dan gaji mereka tetap.
Alasan lain mengapa entrepreneur lebih sukses, karena mereka lebih jeli dalam melihat peluang dan kesempatan. Disamping itu banyak orang yang berebut menjadi karyawan daripada menjadi entrepreneur. Lapangan pekerjaan semakin sedikit sedangkan yang melamar ratusan bahkan ribuan. Karena itulah mengapa banyak pengangguran di negeri ini.
Kalo kita pelajari, junjungan kita Nabi Muhammad SAW, merupakan seorang entrepreneur juga. mengapa beliau memilih menjadi seorang entrepreneur daripada karyawan? Karena dengan menjadi entrepreneur ada suatu sifat2 yang tidak akan dapat dilihat dan dirasakan oleh orang2 yang berkeinginan menjadi karyawan. diantaranya :
1.Membantu orang dan banyak amal :
Dengan menjadi karyawan dia hanya memikirkan dirinya sendiri, lain halnya jika menjadi entrepreneur, dia akan dapat membantu orang lain disekitarnya dengan memberinya pekerjaan.
2. Menjalin habblumminannas :
Menjaga hubungan dengan sesama manusia dan menjalin tali silaturahmi. Hadist meriwayatkan apabila kita menjalin tali silaturahmi maka akan dipanjangkan umurnya dan dilancarkan rejekinya.
Sebuah riwayat menyebutkan 9 dari 10 pintu rejeki berasal dari perniagaan atau perdagangan. itulah mengapa para entrepreneur atau pengusaha lebih sukses dibandingkan dengan karyawan karena 1 pintu rejeki yang selama ini diperebutkan oleh orang2 seperti karyawan, PNS,dan lain sebagainya. sehingga banyak orang yang tidak melihat dari peluang yang berada pada 9 pintu rejeki yang lain. Karena apa? karena mereka takut untuk mencoba dengan mengeluarkan berbagai alasan, tidak ada modal, takut bangkrut, takut gak untung dan berbagai alasan lainnya yang menyebabkan dia tidak berani untuk mencoba.
Padahal modal utama untuk menjadi seorang entrepreneur adalah KEBERANIAN.
Memang pada awalnya akan terasa berat tapi lama kelamaan akan terbiasa dan menjadikan mental kita menjadi lebih kuat.
Pernahkah kita memikirkan pepatah “tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina” sebenarnya yang kita cari bukan ke negeri cinanya tapi cara berpikir orang cina tentang cara mereka berdagang. Sekarang kita lihat adakah orang cina yang menjadi karyawan?
Gak ada (kecuali beberapa orang yang bekerja di negerinya sendiri). Padahal kalo kita jalan2 ke pertokoan mataram (semarang) semua pemilik tokonya berasal dari keturunan tionghua (cina) dan yang menjadi karyawannya adalah orang jawa .
Nah kedepannya harus di balik nih, pribumi yg punya usaha, karyawannya orang china .. he ...
Ok, ada yg kesinggung ??? segera take action, hidup hanya sekali, mari memilih jalan yg benar, jalan yg dapat membuat kita lebih bermanfaat untuk orang banyak.
Sumber: dr berbagai sumber